Kamis, 15 Juli 2010

TENTANG ANGIN

ANGIN. . .
Ya itulah arti namamu yang kuketahui dari pelajaran bahasa jawa di sekolah.

Bayu=angin

Angin adalah udara yang bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah. Sepertinya itulah yang dikatakan guru pelajaran IPA ku sewaktu aku masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kau bergerak mendekati hatiku. Awalnya aku tidak merasakan apa-apa karena kau hanya bergerak dengan pelan, lembut, dan tenang. Tak kurasakan hadirmu.

Bagiku saat itu kau hanya sekedar lewat sesaat, membasuh panas dan letihku. Sekali lagi tak terlalu kuhiraukan hadirmu. Bukankah engkau hanya angin yang akan terus bergerak selama ada perbedaan tekanan? Pasti kau akan bergerak lagi dan menjauhiku. Itulah yang aku pikirkan.

Tapi nyatanya aku salah. Kau tak bergerak menjauhiku. Kau terus berputar-putar di tempat aku berdiri.

Hey? Ada apa ini?

Aku mulai mencari jawabannya. Sepertinya dulu guruku lupa menerangkan kalau ternyata angin juga bisa berputar-putar di sekitar kita. Guruku yang lupa menerangkan atau aku yang tidak masuk saat itu?

Aku mulai merasakan kesejukan karena hembusanmu, merasakan ketenangan karena tiupanmu. Dan yang paling parahnya aku mulai merasakan kepanasan saat kau tak ada.

Kau terus menari-nari di sekitarku. Setiap hari, setiap jam, menit, bahkan detik. Kau terus berputar. Mula-mula pelan, kemudian lebih cepat, cepat, dan begitu cepat.

Kau mulai menarikku masuk ke dalam putaran arusmu untuk menari bersama. Ingin kuberhenti, tapi entah kenapa terasa begitu berat. Sepertinya kau adalah angin yang memiliki gaya gravitasi yang begitu kuat.

Tapi apakah angin yang berputar memiliki gaya gravitasi? Aku lupa apakah guruku pernah menerangkannya atau tidak.

Seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa berputar bersamamu. Sering aku bertanya, sampai kapan kita akan berputar bersama? Tapi kau hanya menjawabnya dengan senyum dan terus mengajakku berputar, berputar, dan berputar.

Seharusnya aku ingat kata-kata guru Bahasa Indonesiaku, “Angin yang tenang memang menguntungkan bagi manusia, tapi angin yang bergerak dengan cepat bisa menimbulkan kerugian.”

Tiba-tiba kau berhenti berputar. Aku bingung.
Hey, ada apa ini?
Ayo berputar lagi, cepatlah.
Tapi kau tetap diam.
Seharian aku menunggumu untuk kembali mengajakku berputar. Namun tak ada tanda-tanda kau akan memulainya.

Sampai di suatu sore kau berkata, “Ayo kita lanjutkan!”
Aku ragu. “Tidak! Kau sepertinya sedang tidak ingin berputar bersamaku.”
“Kenapa? Aku ingin menari bersamamu”
“Kau tidak sepenuh hati sepertinya,” jawabku.
“BAiklah jika itu maumu. Aku tidak akan memaksa. Semoga kau menemukan angin lain yang bisa mengajakmu menari lebih baik dari aku. ”
Batinku berkata, “Hey, apa-apaan ini? Angin lain? Apa maksudnya?”

Dan setelah itu kau pergi meninggalkanku.

Seharusnya aku menyadarinya dari awal bahwa angin akan selalu bergerak, tidak akan berhenti di suatu tempat, karena jika itu berhenti namanya bukan angin tapi udara. Sebuah konsep sederhana memang.

Kau berhasil memporak-porandakan isi hatiku setelah kau berputar dengan sangat cepat di dalamnya. Kau menimbulkan kerusakan yang cukup parah dan pergi begitu saja.

SIIIIAAAALLLLLLLLLL :D